Asma'ul husna
renungan al - qur'an
Mutiara Hadist
jadwal adzan
tanggal hijriyah
Rabu, 01 Mei 2013
Memperbarui Nisan di Kuburan Umum
MEMPERBARUI NISAN DI KUBURAN UMUM
di copi dari :
Selasa, 20/03/2012 22:53
Islam sebagai agama tidak hanya melulu mengajarkan berbagai hal yang bersifat ketuhanan (hablum minallah) yang menggambarkan relasi antara Allah sebagai Khaliq dan Manusia sebagai Makhluq. Tetapi juga masalah social (hablum minan nas), yang erat hubungannya dengan haqqul adami. Termasuk di dalamnya adalah tata cara merawat dan menggunakan tanah kuburan milik umum yang luasnya sangat terbatas sekali.
Hal ini sering kali di salah fahami oleh sebagian masyarakat. Mereka menganggap bahwa tanah kuburan milik umum yang di dalamnya terpendam jasad keluarganya, seringkali disalah artikan sebagai tanah milik keluarga. Entah karena merasa membayar ketika mengkuburkan atau karena tradisi yang berlaku di lingkungan masyarakat atau karena alasan lain. Oleh karena itu, seringkali ditemukan usaha untuk merenovasi (memperbaiki) batu nisan dan kijingnya ketika dianggap telah rusak atau usang. Seolah mereka lupa bahwa tanah kuburan itu adalah milik umum. Dan renovasi itu sebenarnya dapat menghalangi orang lain untuk menyemayamkan mayat di kuburan tersebut. Minimal mengurangi kesempatan orang lain memanfaatkan luas kuburan umum yang terbatas itu. Dengan kata lain, perwujudan batu nisan dan kijing yang permanen itu terlalu banyak memanfaatkan fasilitas umum.
Sabtu, 03 Juli 2010
Prangko Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan oleh Muhammad Darwis, yang kemudian dikenal dengan KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta, 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912. Selain berprofesi sebagai Khatib di Kraton Yogyakarta, Dahlan juga seorang pedagang dan Penasehat Central Sarikat Islam (CSI).
Maka bertepatan dengan Muktamar Muhammadiyah ke-46 (Satu abad Muhammadiyah) Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Depkominfo pada tanggal 3 Juli 2010 akan menerbitkan prangko seri “Satu Abad Muhammadiyah”. Prangko seri Satu Abad Muhammadiyah merupakan prangko peringatan dan dicetak dalam jumlah terbatas sebanyak 500.000 set.
Pos Indonesia juga menerbitkan Sampul Hari Pertama yang ditempeli prangko dan dibubuhi cap khusus teraan terbit pertama, sebanyak 5.000 set dengan nilai nominal Rp 6.500,00.
Langganan:
Postingan (Atom)
post Populer
-
Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan oleh Muhammad Darwis, yang kemudian dikenal dengan KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta, 8 Dzulh...
-
Berikut ini adalah balnko isian yang harus di kirim ke Majelis Dikdasmen PC Muhammadiyah Laren Tahun 2013 dan di kumpul paling akhir tangga...
-
MEMPERBARUI NISAN DI KUBURAN UMUM di copi dari : http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,11-id,37054-lang,id-c,syaria...
Profil
- MTs. Muhammadiyah 14 Laren - Lamongan
- MTs. Muhammadiyah 14 laren adalah lembaga pendidikan yang berdiri di desa laren Kecamatan Laren kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur sejak 01 januari 1983